Pergerakan bukanlah
pergerakan sebelum terjadi gerakan, pergerakan yang selama ini
didengung-dengungkan sebagai ciri khas seorang agent of change semakin lama
semakin memudar. Agen yang dahulu perkasa dan dapat diandalkan oleh rakyat
sebagai pihak netral yang mementingkan kepentingan rakyat di atas
segala-galanya kini telah menutup tajinya di balik almamater ke-apatis-an.
Tidak lagi seperkasa yang dikenal dulu.
Sore ini saya
sendiri terlibat obrolan singkat dengan anggota KAK yang lain, serta Pembina kami
dari Departemen Luar Negeri BEM KM Unand. Pandangan kami secara keseluruhan
tentang pemikiran mahasiswa saat ini
hampir sama. Tidak ada lagi kepedulian, walaupun sebatas hal yang mendasar
sekalipun. Tidak jauh-jauh masalah politik, pertahanan, keamanan. Masalah yang
dekat dengan dia sendiri saja, sekarang mahasiswa sudah tidak ingin lagi ambil
pusing, mereka mementingkan urusan kuliah lah satu-satunya urusan mereka
sebagai mahasiswa. Sekarang ini sedang hangat-hangatnya isu tentang kenaikan
BBM yang mengatasnamakan kesejahteraan rakyat, subsidi dicabut, dan harga kian
melambung. Kalau BBM sudah naik, otomatis semua biaya kehidupan akan ikut naik
dan yang terjadi adalah naiknya biaya hidup setiap masyarakat, termasuk rakyat
kecil. Belum ada penggambaran yang jelas tentang alokasi dana subsidi BBM yang
dicabut itu akan mengalir, ke kantong saya mungkin, kantong anda barangkali??! Atau
ke kantong orang-orang berpenampilan klimis yang mondar-mandir di senayan??!.
Bukannya
merubah kewajiban mahasiswa sebagai pelajar dengan peduli masalah kenegaraan,
tapi ini merupakan bentuk tindak nyata bahwa mahasiswa itu turut mengawasi
jalannya kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kalau mahasiswa saja
sudah tak perduli, waaaah bisa dipastikan mereka sang pengambil kebijakan akan
semakin merajalela membuat kebijakan-kebijakan lain yang secara terang-terangan
menganiaya rakyat. Inilah fungsi
mahasiswa, tidak ada yang salah dengan pemerintah selama mereka menjalankan
kewajibannya dengan semestinya. Akan banyak apresiasi yang kami berikan kalau
memang mereka menjalankan kewajibannya dengan semestinya. Tidak ada yang salah,
selama kita sama-sama peduli. Pemerintah peduli dengan nasib rakyat dan negara,
mahasiswa peduli, dan KAMU PEDULI.
Kemana Taji
mahasiswa yang dulu mampu menggulingkan rezim orde baru dengan keperkasaannya,
kemana mereka-mereka yang berpikiran kritis dan memiliki intelektual tinggi
itu. Kemana???. Duduk di kelas mendengarkan ceramah dosen??? Atau sibuk dengan
kegalauan problematika cinta yang tak kunjung selesai???. Sementara rakyat di
luar sana membutuhkan sekedar PERGERAKAN mu yang walau hanya sebatas AKSI.
BUKTIKAN AKSI
MU BESOK!!! KAMI TUNGGU TAJI MU WAHAI AGENT OF CHANGE!!!
HIDUP
MAHASISWA!!!
*aksi penolakan terhadap Kenaikan
BBM di DPRD Sumbar Kamis (22/03) pukul 09.00 wib
*ditulis oleh Rahmawati S.S (Staff Info dan Data KAK KM Unand)